
Jаkаrtа – Iran melancarkan serangan rudal ke Israel pada Sabtu (14/6/2025) dini hari waktu setempat. Serangan ini terjadi setelah sejumlah lokasi di Iran lebih dahulu diserang oleh Israel.
Karena serangan tersebut, sirene perayaan pun meraung di beberapa kawasan Israel.Â
Serangan Mendadak di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Rentetan rudal yang diluncurkan Iran ke arah wilayah Israel menjadi sorotan tajam dunia internasional dalam beberapa waktu terakhir. Serangan tersebut disebut sebagai salah satu bentuk pembalasan atas berbagai insiden yang selama ini menghangatkan suhu politik antara kedua negara. Dalam serangan yang digambarkan sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah konflik regional tersebut, rudal-rudal balistik dan drone diluncurkan dalam jumlah besar, sebagian berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, sementara lainnya dilaporkan menghantam sejumlah titik strategis.
Baca : Pertahankan Antony Jadi Misi Utama Real Betis Animo Panas Ini
Video dan foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan langit malam yang berubah menjadi terang oleh cahaya ledakan dan semburan rudal yang melesat. Masyarakat sipil dilaporkan berlarian menuju tempat perlindungan, sementara sirene peringatan menggema di sejumlah kota utama Israel. Militer Israel mengklaim telah mengaktifkan sistem pertahanan Iron Dome dan Arrow secara maksimal, dan bekerja sama dengan sekutu-sekutu internasional, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, dalam menghadapi gempuran tersebut. Beberapa kota mengalami pemadaman listrik sementara akibat gangguan pada infrastruktur, serta ketegangan meningkat tajam di berbagai titik perbatasan.
Dampak Regional dan Reaksi Internasional
Serangan rudal Iran ini memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Amerika Serikat menyebut serangan tersebut sebagai tindakan agresi serius yang dapat memicu konflik besar di kawasan Timur Tengah. PBB menggelar pertemuan darurat Dewan Keamanan, sementara negara-negara Eropa menyerukan penahanan diri dan diplomasi sebagai jalan keluar dari krisis yang semakin memburuk. Di pihak lain, Iran menyatakan bahwa serangan itu adalah bentuk balasan atas aksi-aksi provokatif yang dilakukan Israel selama beberapa bulan terakhir, termasuk serangan terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan sejumlah pejabat penting.
Situasi ini turut membuat negara-negara tetangga waspada. Lebanon, Suriah, dan Yordania meningkatkan status siaga militernya, khawatir akan kemungkinan meluasnya konflik lintas batas. Jalur penerbangan komersial dialihkan dan banyak penerbangan internasional menuju wilayah Timur Tengah dibatalkan. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap pasar energi global, dengan harga minyak mentah naik tajam karena kekhawatiran akan gangguan pasokan dari wilayah kaya minyak tersebut. Beberapa analis memperkirakan bahwa konflik ini berpotensi menyeret kekuatan-kekuatan besar dunia ke dalam konfrontasi langsung, terutama jika tidak segera ada de-eskalasi.
Penutup
Penampakan rentetan rudal Iran yang membombardir wilayah Israel menandai babak baru dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara kedua negara. Ketegangan yang meningkat tidak hanya berdampak pada keamanan regional, tetapi juga pada stabilitas global. Dunia kini menanti langkah diplomasi konkret yang mampu meredakan situasi dan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Harapan akan perdamaian kembali diuji, sementara masyarakat sipil di kedua belah pihak menjadi korban utama dari konfrontasi yang terus berulang ini.